Pendiri logoterapi adalah Victor Frankl. Victor E Frankl di
lahirkan di wina, pada tanggal 26 maret 1905 dan meninggal pada tanggal 2
september 1997 akibat gagal jantung. Logoterapi mendapat julukan kehormatan
sebagai The Third Viennese School of Psychotheraphy sebagai aliran mapan
setelah psikoamalisa Sigmun Freud dan psikologi individual Alfred adler. Teori
dan terapi ini berkembang karena pengalaman victor dalam kelompok konsentrasi
Naazi yang mematikan. Ia menyebutkan
bentuk terapinya sebagai Logotherapy yang bersala dari yunani logos yang
artinya belajar, kata, semnagat atau makna. Logoterapi menrumuskan suatu
keinginan untuk memaknai (will to meaning).
Frankl juga menggunakan kata yunani noos, yang berarti
pikiran atau semnagat. Dalam dunia
psikologi sebelumnya, ia menggunakan bahwa kita berfokus pada psikodinamika,
dimana ketegangan dibutuhkan untuk kesehatan, paling tidak ketika dihadapkan
pada pemaknaan.
Conscience
(Hati nurani)
Salah satu
konsep utama frankl adalah conscience. Ia melihat ini sbegai jenis
ketidasadaran spiritualitas, berbeda dari ketidaksadaran instinctual yang
ditekankan oleh freud dan yang lainnya. Hati nurani tidak hanya salah satu
diantara banyak factor, tetapi merupakan inti dari keberadaan kita dan suber
dari keutuhan personal kita. Menurut frankl hati nurani bersifat intituf dan
sangat personal. Mengacu pada pribadi rill dalam situasi rill dan tidak dapat
direduksi menjadi hukuman universal sederhana. Ia menggunakan hati nurani sebgai
kebijakan hati, hati nuranilah yang memberikan makna pada hidup.
The
existencial vacuum
Salah satu
methapor yang digunakan adalah existencial vacuum. Jika makna
adalah sesuatu yang diinginkan, maka ketidakbermaknaan adalah sebuah lubang,
suatu kekosongan dalam hidup. Frankl mengemukanan bahwa tanda yang paling nyata
dari existencial vacuum dalam
masyarakat adalah kebosana. Ia menekankan bahwa seringkali orang ketika pada
akhirnya memiliki waktu untuk melakukan apa yang mereka inginkan, sepertinya
tidak ingin melakukan apapun.
Menemukan
makna
Frankl
mengungkapkan tiga pendekatan:
1.
Nilai-nilai
pengalaman (experiental values)
2.
Nilai-nilai
kreatif (creative values)
3.
Nilai-nilai
sikap (attitudinal values)
Menurut Frankl logoterapi memiliki
wawasan mengenai manusia yang berlandaskan tiga pilar filosofis yang satu
dengan lainya erat hubunganya dan saling menunjang yaitu:
a. Kebebasan berkehendak ( Freedom
of Will )
Dalam pandangan Logoterapi manusia adalah mahluk yang
istimewa karena mempunyai kebebasan. Kebebasan disini bukanlah kebebasan yang
mutlak, tetapi kebebasan yang bertanggungjawab. Kebebasan manusia bukanlah
kebebasan dari (freedom from) kondisi-kondisi biologis, psikologis dan
sosiokultural tetapi lebih kepada kebebasan untuk mengambil sikap ( freedom to
take a stand ) atas kondisi-kondisi tersebut. Kelebihan manusia yang lain
adalah kemampuan untuk mengambil jarak ( to detach ) terhadap kondisi di luar
dirinya, bahkan manusia juga mempunyai kemampuan-kemampuan mengambil jarak
terhadap dirinya sendiri ( self detachment ). Kemampuan-kemampuan inilah yang
kemudian membuat manusia disebut sebagai “ the self deteming being” yang
berarti manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang dianggap
penting dalam hidupnya.
b. Kehendak Hidup Bermakna ( The
Will to Meaning )
Menurut Frankl, motivasi hidup manusia yang utama adalah
mencari makna. Ini berbeda denga psikoanalisa yang memandang manusia adalah
pencari kesenangan atau juga pandangan psikologi individual bahwa manusia
adalah pencari kekuasaan. Menurut logoterapi bahwa kesenagan adalah efek dari
pemenuhan makna, sedangkan kekuasaan merupakan prasyarat bagi pemenuhan makna
itu. Mengenal makna itu sendiri menurut Frankl bersifat menarik ( to pull ) dan
menawari ( to offer ) bukannya mendorong ( to push ). Karena sifatnya menarik
itu maka individu termotivasi untuk memenuhinya agar ia menjadi individu yang
bermakna dengan berbagai kegiatan yang sarat dengan makna.
c. Makna Hidup ( The Meaning Of Life
)
Makna hidup adalah sesuatu yang dianggap penting, benar dan
didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang. Untuk tujuan praktis
makna hidup dianggap identik dengan tujuan hidup. Makna hidup bisa berbeda
antara manusia satu dengan yang lainya dan berbeda setiap hari, bahkan setiap
jam. Karena itu, yang penting bukan makna hidup secara umum, melainkan makna
khusus dari hidup seseorang pada suatu saat tertentu. Setiap manusia memiliki
pekerjaan dan misi untuk menyelesaikan tugas khusus. Dalam kaitan dengan tugas
tersebut dia tidak bisa digantikan dan hidupnya tidak bisa diulang. Karena itu,
manusia memiliki tugas yang unik dan kesempatan unik untuk menyelesaikan
tugasnya ( Frankl, 2004)
TERAPI
Victor frankl terkenal dengan pendekatan atau tekniknya yaitu paradoxical
intention. Teknik ini berguna untuk memutuskan lingkaran setan yang
disebabkan oleh anticipatory anxiety dan hyperintention. paradoxical
intention adalah sebuah cara mengharapkan suatu hal yang sangat kita
takuti. Kapasitas yang dimilki manusia dalam mengambil pijakannya terhadap
hidup atau melangkah keluar, adalah yang dimaksud frankl sebagai humor, bahwa
humor adalah senjata jiwa lainnya dalam pertarungan untuk mempertahankan diri.
Teknik kedua adalah dereflection. Frankl menyakini bahwa
banyak masalah berasal dari penekanan yang berlebihan pada diri seseorang.
Dengan mengubah perhatian dari diri seseorang pada yang lainnya, masalah sering
kali hilang. Dengan memfokuskan pada diri sendiri sebenarnya menjauhkan kita
dari makna.
Frankl percaya bahwa manusia selama tidak mengalami gangguan yang
sangat berat, selalu diarahkan pada sesuatu atau seseorang, menjadikan sesuatu
tersebut sebagai makna. Frankl menyebut ini sebagai self-transendence.
Tugas terapis adalah membawa klien untuk menemukan maknanya sendiri.
Frankl. Emil. (2004). On the theory and therapy of mental disorders: an introduction to logotherapy and existential analysis. Brunner-Routledge 270 Madison Avenue. New York.
Bastaman, H.D. (2007). Logotheraphy, Psikologi untuk menemukan
makna hidup dan meraih hidup bermakna. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa