twitter
rss

METODE ILMIAH: suatu proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.


METODE ILMIAH: didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, diantaranya:
=> Rasional: sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia
=> Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca indera
=> Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.

Cara berfikir dalam metode ilmiah, terdiri atas 2 hal:
  1. Induktif: Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum
  2. Deduktif: Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusu

Langkah-Langkah Mtode Ilmiah :
>> Rumusan masalah : Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.

>> Pengajuan hipotesis : Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya

>> Metode/strategi pendekatan penelitian : Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.

>> Menyusun instrumen penelitian : Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian

>> Mengumpulkan dan menganalisis data : Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.

>> Simpulan : Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
 

Metode ilmiah banyak dipakai dalamberbagai bidang, seperti ;
** Bidang Antropologi; metode ilmiah digunakan untuk menyusun daftar yang panjang atau menyusun beberapa artikel tentang kebudayaan manusia.

** Penulisan skripsi; metode ilmiah sangat penting digunakan dalam penulisan skripsi, agar tidak terjadi kesalahan atau kekacauan dalm penulisannya.

** Bidang IPA; dalam IPA, metode ilmiah menjadi syarat utama dalam penulisan laporan eksperimen karna dengan mudah menyusunnya.

Manusia telah ada dari berjuta-juta abad yang lalu, secara biologis manusia diklarifikasikan sebagai spesies primata dari golongan mamalia yang memiliki otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk yang diciptakan paling sempurna karena memiliki akal yang luas, mereka dapat berfikir dengan akal sehat, besikap sesuai budi pekerti, dan berbicara dengan baik.

Manusia memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, mulai ia didalam kandungan hingga akhir hidupnya. Rasa keingintahuannya ia selalu ingin mecoba sesuatu yang baru dengan kemampuannya. seperti manusia purba, mereka sebelumnya tidak mengatahui tentang apapun, kemudian mereka mulai mencari tau dengan meniliti dan memperhatikan, api yang kita gunakan adalah warisan dari zaman manusia purba, mereka meneliti tentang api yang kemudian digunakannya untuk memasak dan menghangatkan diri, dan beberapa penemuan lainnya yang kita gunakan dari zaman tersebut.

Sebagai contoh seorang tokoh penemu besar Benjamin Franklin yang menemukan penangkal petir, dia melakukan percobaan di bidang listrik Pada tahun 1740, listrik adalah hal yang baru saat itu. Benjamin Franklin dan teman-temannya mulai menyelidiki fenomena listrik itu. Tahun 1750, Benjamin pertama kali yang menemukan prinsip dari aliran listrik dan juga memberi tanda positif dan negatif untuk listrik. Dia kemudian mempublikasikan percobaannya yang membuktikan bahwa petirsebenarnya juga adalah listrik, dengan menerbangkan sebuah layang-layang pada saat badai. Dalam tulisannya, Benjamin Franklin menulis bahwa dia menyadari bahaya yang bisa ditimbulkan dari percobaannya dan menawarkan alternatif lain yang membuktikan bahwa petir adalah listrik, yang kemudian di tunjukkan dengan menggunakan konsep listrik ground. Tidak seperti yang digambarkan orang bahwa percobaan Benjamin dilakukan dengan cara menerbangkan layang-layang dan menunggu hingga layang-layang tersebut disambar petir. Benjamin menggunakan layang-layangnya hanya untuk mengumpulkan listrik dari awan badai.

Percobaan terhadap listrik yang dilakukan oleh Benjamin, mengarahkan dia ke penemuannya, yaitu penangkal petir. Dia menulis bahwa konduktor (penghantar listrik) dengan ujung yang tajam memiliki kemampuan untuk menarik muatan listrik dan memiliki jangkauan penarikan yang lebih jauh dibandingkan dengan konduktor dengan ujung yang tumpul. Dia menyimpulkan bahwa pengetahuan akan hal ini ini bisa digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya tersambar petir, dengan memasang sebatang besi runcing seruncing jarum dan diberi lapisan anti karat, yang diarahkan ke langit, dan pada kaki besi, diikatkan dengan kabel yang menuju ke tanah. Penangkal petir ini akan menarik muatan listrik yang ada pada awan menuju ke tanah sehingga muatan yang ada pada awan tidak cukup untuk menimbulkan petir dan kilat.

sama seperti saat kita menikmati keuntungan dari penemuan orang lain, kita seharusnya gembira karena mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelayanan kepada orang lain dengan penemuan-penemuan kita.