twitter
rss



CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.

Sistem informasi berbasis computer memiliki serangkaian sub di antaranya :
1.      Sistem Informasi Akuntansi :         
Sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang menjadi acuan dalam sistem informasi formal lainnya, seperti sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, peralatan, catatan-catatan dan laporan guna memberikan informasi pada suatu perusahaan (Wilkinson, Baridwan & Mulyadi).

Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
-         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
-    Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 
-         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
2.      Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi berbasis computer yang menyediakan informasi untuk mendukung kebutuhan manajemen (Febrian, McLeod & Schell).
Meskipun demikian, masih dalam buku yang sama dinyatakan bahwa MIS adalah kumpulan manusia dan sumber daya di dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam aktivitias perencanaan dan pengendalian.
Tujuan umum Sistem Informasi Manajemen :
·   Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
· Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
·         Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

3.      Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan  adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemendalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model .

4.      Office Automation
Office Automation / Otomatisasi Kantor adalah penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.
Aplikasi Office Automation

1. Pengolahan Kata : penggunaan alat elektronik yang secara otomatis melaksanakan banyak tugas yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen yang ditik atau dicetak.
2. Surat elektronik : atau yang dikenal sebagai E-mail, adalah penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirim, menyimpan dan menerima pesan-pesan deengan menggunakan terminal komputer dan alat penyimpanan
3. Voice mail : Voice mail memerlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk digital dan kemudian mengubahnya kembali menjadi bentuk audio saat dipanggil.
4. Kalender elektronik : Adalah penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan mengambil kalender pertemuan manajer.
5. Konferensi Audio : Adalah penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio diantara orang-orang yang tersebar secara geografis dengan tujuan melaksanakan konferensi. Konferensi audio tidak memerlukan komputer, hanya melibatkan fasilitas komunikasi audio dua arah.
6. Konferensi video : Adalah penggunaan peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta konferensi yang tersebar secara geogrrafis. Peralatan tersebut menyediakan hubungan audio dan video.
7. Konferensi Komputer : Konferensi komputer adalah penggunaan jaringan komputer untuk memungkinkan para anggota tim pemecahan masalah bertukar informasi mengenai masalah yang sedang dipecahkan.
8. Transmisi faxsimili (FAX) : adalah penggunaan peralatan khususyang dapat membaca citra dokumen pada satu ujung saluran komunikasi dan membuat salinannya di ujung yang lain. Saluran komunikasinya sangat sering berbentuk saluran telepon biasa.
9.Videotext : Penggunaan komputer untuk menampilkan pada layar CRT materi narasi dan grafik yang tersimpan.
10. Pencitraan (imaging) : Merupakan penggunaan pengenal karakter secara optik (optical character recognition) untuk mengubah catatan-catatan kertas atau microfilm menjadi format digital untuk disimpan didalam alat penyimpanan sekunder . Kemudian citra tersebut dapat diambil untuk ditampilkan atau dicetak.
11.Deskstop Publishing (DTP) : Adalah penggunaan komputer untuk menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat mirip dengan yang dihasilkan oleh typesetter.

5.      Sistem pakar (expert systems)
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.
Sistem pakar juga dapat diartikan dimana kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya.

SUMBER :
McLeod, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajamen. Jakarta: PT Prenhaslindo.



Era sekarang ini, siapa yang tak tau tentang teknologi? Mulai dari anak usia dini sampai yang lanjut usia sudah sangat mengenal yang namanya teknologi. Berbagai kecanggihan teknologi yang dihadirkan semakin memudahkan kita sebagai penggunanya dalam mencari berbagai informasi. Kemajuan teknologi sudah menjalar diberbagai bidang ilmu pendidikan, bukan hanya di bidang komputer atau TIK namun dibidang lain seperti kesehatan, ekonomi, dan psikologi. Psikologi memegang peranan dalam perkembangan teknologi sekarang ini, dalam psikologi terdapat istilah Sisem Informasi Psikologi. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas terlebih dahulu mengenai apa itu Sistem, apa itu Informasi dan apa itu Psikologi.

SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian system menurut beberapa ahli :

Raymond Mc. Leod Jr (2004), mengemukakan sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu organisasi. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu oleh pemilik atau manajemennya.

Menurut M.J. Alexander, suatu sistem adalah suatu kelompok dari elemen - elemen baik bentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan dan berinteraksi bersama –sama menuju suatu tujuan.

Sedangkan menurut James A. Hall (2001), Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen – komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem – subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
  • Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
  • Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
  • Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
  • Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

INFORMASI
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.

Robert N. Anthony dan Jhon Dearden (2001), mengungkapkan informasi adalah suatu kenyataan, data item, observasi, dan perhatian atau yang lainnya yang menambah pengetahuan.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001), Informasi merupakan suatu elemen dan sumber daya yang sangat penting dan berharga bagi suatu perusahaan, disamping sumber daya yang lain seperti uang, manusia, dan mesin. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk informasi yang lebih berguna bagi si penerima dan nilai tersebut dapat digunakan untuk pengembilan keputusan.

SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Loudon (2007), mendefinisikan sistem informasi sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan
keputusan dan pengawasan dalam organisasi.

Sedangkan Alter (1992), mengungkapkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.

Pengertian psikologi menurut beberapa ahli :
Crow & Crow : Studi mempelajari tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitar.
Sartain : Ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku makhluk hidup terutama tingkah laku manusia
Dakir (1993) : psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Muhibbin Syah (2001) : psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Dari beberapa penjelasan mengenai system, informasi dan psikologi, maka dapat disimpulkan bahwa system informasi psikologi adalah Kombinasi antara teknologi dan manusia yang saling terhubung dalam mendapatkan atau mengumpulkan informasi/data lalu diproses atau diolah dengan baik sehingga isi yang ada dapat tersampaikan kepada orang lain dan dapat bermanfaat bagi orang tersebut.
Contoh : Sekarang ini tes piskologi ada beberapa yang telah dimodifikasi menggunakan kecanggihan teknologi, dimana tes tersebut digunakan untuk mengetahui IQ seseorang, kepribadian, atau minat. Hasil dari tes tersebut yang dapat membantu dan bermanfaat bagi orang tersebut kedepannya.


SUMBER


Sejarah Terapi Perilaku Kognitif
Pada tahun 1960, Aaron T. Beck, psikiater, mengamati bahwa selama sesi analitis, pasiennya cenderung melakukani dialog internal yang terjadi di dalam pikiran mereka,  seolah-olah mereka sedang berbicara dengan diri mereka sendiri. Tapi mereka hanya akan melaporkan sebagian kecil dari pemikiran seperti ini kepadanya.
Sebagai contoh, dalam sesi terapi klien mungkin berpikir dalam dirinya sendiri: “Dia (terapis) tidak berbicara banyak hari ini. Aku ingin tahu apakah dia kesal padaku”. Pikiran-pikiran ini mungkin membuat klien merasa sedikit cemas atau mungkin kesal. Klien kemudian  merespon pikiran tadi dengan lebih lanjut berpikir: “Dia mungkin bosan, atau mungkin saya tidak  berbicara tentang hal yang paling penting.” Pikiran kedua tersebut  mengubah perasaan sang klien.
Beck menyadari bahwa hubungan antara pikiran dan perasaan sangat penting. Ia menemukan istilah pikiran otomatis (automatic thoughts) untuk menggambarkan pengalaman emosi yang timbul dari  pikiran yang muncul tiba tiba. Beck menemukan bahwa orang tidak selalu sepenuhnya menyadari pikiran-pikiran seperti itu, tapi bisa belajar untuk mengidentifikasi dan melaporkannya. Jika seseorang sedang merasa marah karena sesuatu sebab, pikiran yang ada biasanya bersifa negatif,  tidak realistis,dan  tidak membantu mengatasi masalah. Beck menemukan bahwa dengan mengidentifikasi pikiran-pikiran adalah langkah kunci untuk memahami klien dan mengatasi  kesulitan-kesulitannya.
Beck menyebutnya terapi kognitif karena pentingnya masalah pemikiran negatif tadi.Terapi ini sekarang dikenal sebagai terapi kognitif-perilaku (CBT) karena terapi tersebut menggunakan teknik perilaku juga. Keseimbangan antara kognitif dan unsur-unsur perilaku bervariasi , tetapi dapat dimasukkan kedalam istilah terapi perilaku kognitif. CBT telah sukses diuji coba ilmiah di banyak tempat dan oleh tim yang berbeda, dan telah diterapkan pada berbagai macam masalah kejiwaan.

Cognitive Behavioral Theraphy
Terapi perilaku kognitif (juga dikenal dengan singkatan, CBT) adalah pengobatan psikoterapi jangka pendek, berorientasi tujuan,  pendekatan praktis untuk pemecahan masalah. Tujuannya adalah untuk mengubah pola berpikir atau perilaku yang berada di balik kesulitan seseorang, dan mengubah cara mereka merasa. Hal ini digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam masalah dalam kehidupan seseorang, dari kesulitan tidur atau masalah hubungan, penyalahgunaan obat dan alkohol atau kecemasan dan depresi. CBT bekerja dengan mengubah sikap masyarakat dan perilaku mereka dengan berfokus pada pikiran, gambar, keyakinan dan sikap yang kita pegang (proses kognitif kita) dan bagaimana hal ini berhubungan dengan cara kita berperilaku, sebagai cara untuk mengatasi masalah emosional.
Keuntungan penting dari terapi perilaku kognitif adalah bahwa ia berlangsung dalam jangka pendek, hanya memerlukan empat sampai tujuh bulan untuk masalah emosional yang paling sering ditemui. Klien menghadiri pertemuan satu sesi per minggu, setiap sesi berlangsung sekitar 50 menit. Selama pengobatan ini, klien dan terapis bekerja sama untuk memahami apa masalahnya dan  mengembangkan strategi baru untuk mengatasi masalah mereka. CBT menerapkan satu set prinsip-prinsip yang  dapat diterapkan kapan saja mereka perlu, dan yang akan dapat memberi manfaat yang baik sepanjang hidup mereka.
Terapi perilaku kognitif merupakan kombinasi dari psikoterapi dan terapi perilaku. Psikoterapi menekankan pentingnya arti pribadi kita  dan  pola berpikir yang mulai terbentuk sejak kecil. Terapi perilaku mencermati hubungan antara masalah kita, perilaku kita dan pikiran kita.
SUMBER : http://tirtojiwo.org diakses pada tanggal 4 Mei 2013